Kamis, 27 Januari 2011

INDONESIA

Sejarah nama Indonesia

Catatan masa laluenyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama.
Kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan").
Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).
Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.

Nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. [1]
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. [1]
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia").

Politik

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu. [1]
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,
"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia-Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."
Di Indonesia Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia-Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama Indonesië diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak.
Dengan pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia-Belanda". Pada tanggal 17 Agustus 1945, menyusul deklarasi Proklamasi Kemerdekaan, lahirlah Republik Indonesia.

manfaat jahe

Manfaat Jahe
Di balik rasanya yang pedas, jahe mengandung zat-zat yang berguna bagi
tubuh manusia. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe,
permen jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Jahe juga banyak
digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
   Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah,
   sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih
   hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan
   darah menjadi turun.
   Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease    yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah
   lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
   Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi
   tubuh. Komponen yang paling utama adalah
gingerol yang bersifat
   antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
   tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
   Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
   Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini
   menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada
   orang yang mengalami mabuk perjalanan.
   Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe
   sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas
   jari,
   masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum.
   Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan,
   makan dua kerat jahe mentah.
   Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu  mengeluarkan angin. Bisa
   meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak
   mengkonsumsi makanan berlemak.
   Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang
   membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di
   dalam tubuh.
   Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri
   rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali
   sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau
   menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.

manfaat Bunga Mawar

Manfaat Bunga Mawar

Menurut manfaat penggunaannya, tanaman mawar sebagai salah satu komoditi hortikultura (florikultura) dapat dikelompokkan dalam beberapa manfaat penggunaan, antara lain :
  • Mawar untuk tanaman hias kebun atau taman (outdoor). Tanaman mawar untuk keperluan ini lebih diutamakan bau bunganya, bentuk bunga, warna serta bentuk kanopi pohonnya, dan untuk itu harus rajin dipangkas untuk mempertahankan keindahan bentuk pohonnya, selain juga untuk merangsang pembentukan bunga. Contohnya : beberapa kelompok dari mawar kuno (Old Roses), mawar pagar (Climbing Roses), mawar Hybrid Perpetual (Hybrid Perpetual Roses), mawar teh (Tea Roses), dan mawar semak (Shrub Roses);
  • Mawar untuk tanaman hias pot (outdoor and indoor). Tanaman mawar untuk keperluan ini umumnya lebih mengutamakan ukuran pohonnya yang tidak terlalu tinggi (sehingga bisa dipakai di dalam ruangan maupun di luar ruangan), bau bunganya, bentuk bunga dan warnanya serta ukuran besar bunganya. Contohnya : kelompok mawar Polyantha (Baby Roses), beberapa kelompok dari mawar kuno (Old Roses), mawar pohon (Tree Roses) dan mawar mini atau biasa disebut sebagai mawar bonsai (Miniature Roses);
  • Mawar sebagai bunga potong. Tanaman mawar untuk keperluan ini umumnya lebih diutamakan yang memiliki tangkai panjang dan tidak mudah patah, bentuk bunganya indah, ukuran bunga proporsional, helai mahkota bunganya rangkap (sehingga helai bunga atau petal tidak mudah rontok dan tahan lama kesegarannya), bunganya tidak terlalu cepat mekar (biasanya dipanen saat bunga setengah mekar dan bukan pada saat bunga sedang mekar penuh), frekuensi berbunga dalam satu tahun tinggi atau berbunga sepanjang tahun, warna bunga serta bau bunganya. Contohnya : kelompok mawar Holland (Rosa indica fragrans hybrids) atau mawar Hybrid Tea, kelompok mawar Floribunda, dan kelompok mawar Grandiflora. Beberapa ahli ada pula yang menganggap bahwa kelompok mawar Polyantha masih bisa dianggap sebagai bunga potong, namun ada pula yang beranggapan bahwa kelompok bunga tersebut tidak memenuhi syarat sebagai bunga potong;
  • Mawar sebagai bunga tabur. Semua kelompok tanaman mawar bisa digunakan sebagai bunga tabur asalkan memenuhi kriteria syarat utama, yaitu bunganya haruslah wangi dan berwarna indah atau cerah. Sebagai bunga tabur tidaklah diperlukan tangkai bunga. Seringkali dijumpai bahwa bunga mawar tabur sudah berupa helai-helai bunga saja (petal) dan tidak lagi berbentuk bunga utuh. Contohnya : kelompok mawar Polyantha, mawar pagar, mawar Hybrid Perpetual, mawar teh, kelompok mawar kuno (Old Roses), mawar pohon (Tree Roses), mawar semak (Shrub Roses), dan bahkan mawar mini (Miniature Roses);
  • Mawar sebagai bahan baku parfum dan bahan baku obat. Hampir semua kelompok tanaman mawar bisa digunakan untuk keperluan bahan baku parfum (yaitu dengan mengekstraksi minyak mawar) maupun untuk bahan baku obat, asalkan memenuhi syarat harus berbau wangi cukup kuat (untuk bahan baku parfum) dan mengandung zat antibiotika atau senyawa kimia penting yang dibutuhkan seperti sitral, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, fenil etil alkohol, farnesol, dan nonilaldehid (untuk bahan baku obat ataupun jamu tradisional). Untuk bahan baku parfum biasanya digunakan mawar jenis mawar teh (Tea Roses), sedangkan untuk bahan baku obat hampir semua jenis mawar bisa digunakan;
  • Mawar sebagai bahan makanan, miuman ataupun zat aditif bagi makanan olahan. Karena kandungan vitamin C-nya yang tidak kalah dengan kandungan vitamin C pada buah jeruk, kelopak atau helai bunga mawar (petal) bisa diolah menjadi sirup, selai ataupun unsur vitamin tambahan yang ditambahkan pada makanan olahan.

profil Justin Bieber

justin bieber

Biography Justin Bieber (Profile)Share202

Biography Justin Bieber (Profile) - Siapa sih yang gak kenal ama Justin Bieber? Dia yang bernama lengkap Justin Drew Bieber ini (lahir 14 Maret 1994) adalah seorang penyanyi asal Stratford, Ontario, Canada. Ia memulai karir profesionalnya lewat YouTube, saat Scooter Braun, yang sekarang menjadi managernya, menemukan bakatnya. Braun menerbangkan Bieber ke Atlanta, Georgia untuk berkonsultasi dengan Usher dan setelah itu menandatangani kontrak bersama perusahaan rekaman Island Records.

Pada Juli 2009, debut single Bieber yang berjudul "One Time" dirilis (lihat lirik lagu Justin Bieber One Time). Single tersebut berhasil menduduki posisi ke 12 dalam Canadian Hot 100 dan posisi 26 di the Billboard Hot 100. Album debutnya "My World" sudah dirilis 17 November 2009 silam.


Usia Bieber menginjak 12 tahun saat ia mengikuti lomba menyanyi di Stratford, dan mendapat juara kedua. Ia belajar memainkan instrumen musik seperti piano, drum, gitar, dan terompet secara otodidak. Pada akhir 2007 Justin dan ibunya mulai memposting video ke YouTube sehingga keluarga dan teman-temannya dapat menyaksikan ia bernyanyi. Lagu yang ia nyanyikanpun merupakan lagu-lagu yang aslinya dinyanyikan oleh penyanyi kenamaan seperti Usher, Stevie Wonder, Ne-Yo, Justin Timberlake, dan Michael Jackson.

Scooter Braun, seorang marketing executive pada So So Def, menemukan videonya dan menerbangkan Bieber ke Atlanta, Georgia dimana ia bertemu dengan penyanyi R&B dan penulis lagu Usher. Seminggu kemudian Justin Bieber mendapatkan kesempatan untuk bernyanyi di depan Usher, dan Usher menyukainya. Kemudian ia memberikan kesembatan Bieber mengikuti sebuah audisi di perusahaan rekaman Island Records yang kemudian ditandatanganinya pada Oktober 2008. Justin Timberlake dilaporkan juga mengincar Bieber untuk masuk ke dalam management artistnya, namun sayang Bieber sudah terkontrak dengan Usher.

crop circle

Lingkaran tanaman

Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh atau UFO, atau makhluk luar angkasa.

Fenomena di Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Berbah, Yogyakarta mengkonfirmasi munculnya lambang misterius berdiameter 70 meter yang dicurigai terkait dengan isu BETA atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki menduga bahwa lingkaran tanaman tersebut dibuat pada hari Sabtu malam sebelumnya, dan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat BETA dari planet lain. [1] Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing [2], terdapat berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut, seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut. [3]

Tanggapan ilmuwan

Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Sesuatu yang mudah untuk menjalankan fungsi monopoli oleh pemerintah, yang tentunya untuk pendidikan rakyat menuju bangsa yang cerdas dan berakhlaq. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. [4]
Thomas sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tidak akan mengirim tim untuk menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman karena dia meyakini bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah pasti buatan manusia dan bukan merupakan fenomena antariksa. [5] [6]